HAKEKAT BELAJAR DAN MENGAJAR
Kegiatan belajar
mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang
menciptakannnya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak
didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi
edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Di sana semua komponen
pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran
dilaksanakan.
Dalam kegiatan
belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan
pengajaran. Tujuan pengajaran akan tercapai bila anak didik berusaha aktif
untuk mencapainya. Keaktifannya tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi
juga kejiwaan. Bila fisik saja yang aktif kemungkinan besar tujuan pembelajaran
tidak tercapai.
Menurut Prof. Dr. H.
Dadang Suhardan, M.Pd, mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan akademik yang
berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Aktivitas
mengajar merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses belajar peserta
didik dengan menggunakan berbagai metode.
Menurut Penelitian
Barak Rosenshine dalam Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M.Pd (2010:67),
mengemukakan bahwa mengajar efektif merupakan sebuah tindakan guru yang
berlatih dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan
bahan pelajaran dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk
menyajikan materi belajar.
Jadi, mengajar
merupakan kegiatan interaksi komunikasi antar pendidik dan peserta didik yang
dimana pendidik mengaktifkan proses belajar peserta didik menggunakan berbagai
metode mengajar untuk menyajikan materi belajar. Dalam
belajar ada anak didik yang cepat menerima pelajaran, ada yang sedang, dan ada yang lamban menerima pelajaran.
Ketiga tipe belajar anak didik ini menghendaki agar guru yang mengatur strategi
pengajaran yang sesuai dengan gaya-gaya belajar anak didik. Akhirnya, bila
hakikat belajar adalah perubahan maka mengajar adalah proses pengaturan yang
dilakukan oleh guru.
- Ciri-ciri Belajar Mengajar
Sebagai
suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri –
ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi adalah sebagai berikut :
1.
Belajar mengajar memiliki tujuan,
yaitu untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2.
Terdapat suatu prosedur yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.
Kegiatan belajar mengajar ditandai
dengan satu penggarapan materi yang khusus.
4.
Ditandai dengan aktivitas anak
didik.
5.
Dalam kegiatan belajar mengajar,
guru berperan sebagai pembimbing.
6.
Dalam kegiatan belajar mengajar
membutuhkan kedisiplinan.
7.
Adanya batas waktunya.
8.
Adanya evaluasi pada tahap akhir.
- Komponen-komponen Belajar Mengajar
Sebagai
suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen sebagai
berikut :
1.
Tujuan
Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita –cita yang bernilai normatif.
Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan
kepada anak didik. Tujuan tersebut mempunyai jenjang dari yang luas dan umum
sampai pada yang sempit dan khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang
satu dengan yang lainnya, dan tujuan yang berada di bawah akan menunjang tujuan
di atasnya.
2.
Bahan Pelajaran
Bahan adalah
salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber
belajar ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Dengan
demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran. Karena bahan adalah salah satu inti dalam proses belajar mengajar
yang akan disampaikan kepada anak didik.
3.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan
belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan, karena akan menentukan
sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Segala sesuatu yang
diprogramkan akan dilaksanakan dan akan melibatkan semua komponen pengajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang baik ditentukan dari baik atau tidaknya program
pengajaran yang telah dilakukan pula, karena akan berpengaruh terhadap tujuan
yang akan dicapai.
4.
Metode
Metode
adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan metode bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.,
Mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode, yaitu :
- Tujuan yang berbagai – bagai jenis dan fungsinya.
- Anak didik yang berbagai – bagai tingkat kematangannya.
- Situasi yang berbagai – bagai keadaannya.
- Fasilitas yang berbagai – bagai kualitas dan kuantitasnya.
- Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda – beda.
5.
Alat
Alat adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran
yang berfungsi sebagai perlengkapan, sebagai alat bantu mempermudah usaha
mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. Alat dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu ala dan alat bantu. Alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dan
lain – lain. Sedangkan alat bantu adalah berupa globe, papan tulis, kapur, dan
lain – lain.
6.
Sumber Pelajaran
Dalam
mengemukakan sumber – sumber belajar ini, para ahli sepakat bahwa segala
sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.
Evaluasi
Menurut Wand
dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentuka
nilai dari sesuatu. Menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana, evaluasi
pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan. Menurut Ny. Drs. Roestiyah N.K,
evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas – luasnya, sedalam –
dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab
akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan
belajar siswa.
Ketika evaluasi dapat memberikan
manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai barikut :
1.
Untuk memberikan umpan balik kepaa
guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2.
Untuk memberikan angka yang tepat
tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap siswa.
3.
Untuk menentukan situasi belajar
mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Untuk mengenal latar belakang siswa
yang mengalami kesulitan
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar