MOTIVASI BELAJAR

A. Pengertian Motivasi

       Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

        Dalam belajar setiap peserta didik memerlukan prestasi untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Berikut ini pengertian Motivasi menurut para ahli adalah:
1. Hambah B. Uno (2013 :3)
             Memotivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu dan berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Kartini (2002 : 147)
              Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan untuk berbuat dan bekerja.
3. Irzal (2005 : 2)
               Dorongan yang timbul pada seseorang untuk berprilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditemukan.

         Dari pendapat para ahli diatas, secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa Motivasi merupakan sesuatu yang dapar mendorong seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Jika pengertian motivasi dikaitkan dengan aspek pendidikan/pembelajaran seseorang, maka dapat dirumuskan sebagai kemauan peserta didik untuk mengerjakan tugas-tugasnya agar tujuan pembejalaran dapata dicapai dengan baik.

B. Peranan Motivasi Dalam Belajar
  1. Menentukan penguatan belajar 
    Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila peserta didik dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat pengalaman yang telah dilaluinya.
  2. Memperluas tujuan belajar 
    Dengan motivasi yang tinggi peserta didik akan tertarik untuk belajar jika yang dipelajari itu dapat dimanfaatkan bagi kehidupannya sehari-hari. Contohnya peserta didik akan termotivasi belajar bahasa inggris karena tujuan belajar bahasa inggris itu bisa menambah kekayaan bahasa dan dapat digunakan untuk berkomunikasi secara internasional.
  3. Menentukan ketekunan belajar 
    Dengan motivasi yang tinggi peserta didik akan berusaha mempelajari pelajaran dengan baik dan tekun, dan berharap memperoleh nilai yang baik. Dengan demikian, akan terlihat bahwa motivasi yang tinggi dapat menyebabkan peserta didik tekun belajar.
  4. Mengontrol tingkah laku
    Hal ini dapat diketahui mengapa seseorang menyenangi suatu objek begitu juga sebaliknya. Dengan demikian peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi akan mengontrol tingkah lakunya dari apa yang menyebabkan dirinya gagal.

C. Jenis-jenis Motivasi
    1. Berdasarkan faktor pembangkitnya
  • Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri individu, tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Motivasi ini sudah tertanam sendiri dalam diri individu tersebut.
  • Motivasi Ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karena adanya rangsangan dari luar individu. Motivasi dapat dirangsang oleh lingkungan, hukum atau peraturan.
    2. Berdasarkan arahnya
  • Motivasi Tugas. Menurut Heckhausen, standar tugas adalah standar yang berhubungan dengan pencapaian tugas sebaik-baiknya. Seorang individu yang memiliki standar tugas yang tinggi cenderung akan mengerjakan tugas lebih baik.
  • Motivasi Aspirasi. Seorang individu tergerak karena adanya aspirasi yang ingin dicapainya. Aspirasi bisa berasal dari dalam diri, atau tuntutan lingkungan individu.
  • Motivasi Persaingan.
  • Motivasi afiliasi
  • Motivasi penguatan
Motivasi ini diperlukan bagi rein-forcement (stimulus) yang memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang dikehendakinya.

D. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi yang Tinggi

     Adapun ciri-ciri peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut (Schwitzgebel & Kalb) dalam Djaali adalah sebagai berikut :
  1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntu tanggung jawab pribadi yang atas hasil-hasilnya bukan atas dasar untung-untungan nasib atau kebetulan.
  2. Memilih tujuan realistis yang lebih menantang dan memilih risiko yang besar.
  3. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan sebagai dasar untuk menentukan baik atau tidaknya pekerjaannya.
  4. Mandiri, bekerja keras dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
  5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
  6. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencari apabila gal-hal tersebut menjadi lambang prestasi atau suatu alat ukur keberhasilan.
E. Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

     Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah :
  1. Mencipatakan suasana kompetensi yang tinggi. Menurut Djaali, Motivasi seseorang terbentuk melalui lingkungan keunggulan dan dari linhkungan kultur tepat seseorang dibesarkan.
  2. Menetapkan standar keunggulan (standard of excellence). Menurut McClland (djaali : 109) kerangka acuan sangat penting. Fungsinya sebagai standar untuk memungkinkan bangkitnya afeksi. Dengan demikian, pengertian motivasi yang dikembangkan McClland, dkk., didasarkan atas afeksi dalam kaitannya dengan perbuatan yang dievaluasi. Oleh karena itu, motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar keunggulan.
  3. Mengembangkan sikap belajar yang baik. Menurut Harlen, sikap belajar merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang anak untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu. Sedangkan menurut Djaali, sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang ketika dia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Kecenderungan disini memiliki arti tindakan yang dilakukan seseorang berkenaan suatu objek (orang atau benda, dilandasi dengan perasaan dan penilaian oleh individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut) contoh : menyukai sesuatu berdasarkan penilaian seseorang.
          Menurut Thorndike (Djaali, 2012 : 116) gaya mengajar yang diterapkan guru dalam kelas berpengaruh dalam proses penilaian siswa. Sikap belajar (senang/tidak senang, setuju atau tidak setuju akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik) lebih lanjut, djaali menjelaskan, sesuatu yang menimbulakn rasa senang, cenderung untuk diulang, pengulangan ini penting untuk mengukukuhkan hal-hal yang dipelajari.






Daftar Pustaka :

https://www.academia.edu/8750535/MOTIVASI_DALAM_BELAJAR

www.masdayat.web.id/2002/02/motivasi-dalam-pembelajaran.html|?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRINSIP DAN ASAS-ASAS PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM